kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perangi hoax, Google kucurkan dana jutaan dollar AS


Rabu, 31 Maret 2021 / 21:25 WIB
Perangi hoax, Google kucurkan dana jutaan dollar AS

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Perusahaan teknologi raksasa Google akan mengalokasikan dana besar untuk membantu dunia memerangi peredaran berita palsu alias hoax yang beredar di internet.

Melansir Reuters, Google telah menyiapkan € 25 juta atau sekitar US$ 29,3 juta untuk Dana Media dan Informasi Eropa yang baru dibentuk untuk memerangi berita palsu. Keputusan ini diumumkan Google pada Rabu (31/3) di tengah serangan kritik yang terus diterimanya.

Google dianggap tidak melakukan usaha cukup keras untuk mengurangi penyebaran misinformasi serta berita palsu di dunia digital. Bantuan dana ini dianggap sebagi bentuk kesungguhan Google sebagai perusahaan penyedia layanan mesin pencari paling populer di dunia.

Pandemi Covid-19 dan pemilu AS tahun lalu disebut memicu lonjakan besar dalam jumlah misinformasi yang beredar luas di internet. Praktis, banyak pihak yang menyalahkan media sosial karena tidak lebih proaktif dalam menangani masalah tersebut.

Di sisi lain, para regulator yang mengindikasikan, mereka dapat mengambil tindakan melalui pembatasan yang berat juga tidak bisa berbuat banyak.

Baca Juga: Apes, Apple diminta bayar denda hampir US$ 2 juta karena jual iPhone tanpa charger

Dana Media dan Informasi Eropa yang diluncurkan oleh Calouste Gulbenkian Foundation dan European University Institute minggu lalu, bertujuan untuk meminta peneliti, pemeriksa fakta, organisasi nirlaba, dan badan berorientasi kepentingan publik lainnya untuk membantu memerangi berita palsu.

Matt Brittin, Kepala Bisnis & Operasi Observatorium Media Digital Eropa (EMEA) Google, mengatakan dalam unggahan di blog resmi Google, tantangan untuk memerangi berita palsu di internet terasa lebih sulit sejak segala gejolak yang terjadi tahun lalu.

"Saat menavigasi ketidakpastian dan tantangan tahun lalu, telah terbukti lebih penting dari sebelumnya bagi orang untuk mengakses informasi yang akurat, dan menyortir fakta dari fiksi," tulis Brittin, seperti dikutip Reuters.

EMEA merupakan proyek Komisi Eropa yang dibentuk tahun lalu dan anggotanya terdiri dari para pemeriksa fakta dan peneliti akademis. Bersama Google, badan ini bertugas untuk mencari cara mencegah peredaran informasi di dunia digital.

Bantuan dana segar dari Google ini akan berdurasi lima tahun. Dalam prosesnya, EMEA akan terus mengevaluasi dan memilih proyek sejenis untuk diberikan dukungan.

Selanjutnya: Dituding promosikan misinformasi, Instagram: Itu penelitian yang cacat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×