kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal induk AS dan China sama-sama latihan di Laut China Selatan, begini kekuatannya


Senin, 12 April 2021 / 23:30 WIB
Kapal induk AS dan China sama-sama latihan di Laut China Selatan, begini kekuatannya

Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Setelah mengadakan latihan di perairan Timur Taiwan selama satu minggu, kelompok kapal induk Liaoning dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) berlayar ke Laut China Selatan pada Sabtu (10 April).

Di perairan yang sama, kelompok serang kapal induk dan kapal serbu amfibi Amerika Serikat mengadakan latihan militer mulai Jumat (9 April) pekan lalu.

The Drive melaporkan pada Minggu (11 April), mengutip gambar satelit komersial, kelompok kapal induk Liaoning memasuki Laut China Selatan pada Sabtu, setelah melakukan latihan di sekitar Taiwan.

Pada 5 April lalu, juru bicara Angkatan Laut PLA mengonfirmasikan, kelompok kapal induk Liaoning sedang melakukan latihan di dekat Taiwan sebagai bagian dari pelatihan rutin yang dijadwalkan setiap tahun.

Liaoning bukan satu-satunya kapal induk yang baru-baru ini aktif di Laut China Selatan. 

Kapal induk Liaoning

Baca Juga: Makin Panas! Kapal induk & kapal serbu amfibi AS gelar latihan di Laut China Selatan

Kelompok serang kapal induk Theodore Roosevelt dan kapal serbu amfibi Makin Island juga melakukan latihan terkoordinasi di Laut China Selatan.

Sangat jarang kelompok kapal induk AS dan China berkumpul di Laut China Selatan di saat bersamaan. Dan, langkah PLA dipandang sebagai tanggapan atas latihan AS. 

The Drive menyebutkan, Kepulauan Dongsha di Laut China Selatan, yang saat ini dikuasai Taiwan, adalah titik fokusnya.

Kekuatan kapal induk

Latihan kelompok kapal induk Liaoning rutin dan dijadwalkan setiap tahun. Jadi, merupakan kebetulan kapal induk kedua negara melakukan latihan di wilayah yang sama, Song Zhongping, pakar militer China, mengatakan kepada Global Times.

Saat mengelola risiko konflik militer dengan AS, China harus terus meningkatkan kesiapan tempurnya, berupaya mengembangkan kemampuannya, dan menjadi kekuatan untuk menghalangi pasukan Amerika Serikat yang berusaha menahan China, kata Song.



TERBARU

×